Kamis, 05 Desember 2019

Renungan dan Motivasi

3 perkara setelah mati

Setiap  yang bernyawa pasti akan mati. Namun, kita tidak pernah tahu kapan dan di mana kita akan mati. Berkenaan dengan hal ini alangkah lebih baiknya kita menyiapkan bekal untuk perjalanan kita menuju alam-alam berikutnya. Sebagaimana kita menyiapkan bekal ketika mau bepergian di dunia ini. Pada kesempatan ini saya tidak akan menjelaskan hal ini, akan tetapi saya akan sedikit menyampaikan ada 3 Perkara Amalan Yang Dibawa Mati.

Abu Hurairah bahawa Rasulullah SAW bersabda: "Apabila seseorang itu meninggal dunia maka terputuslah amalannya kecuali dari tiga perkara, sedekah jariah, ilmu yang dimanfaatkan dan anak yang shaleh mendo’akan untuknya."

Satu, Shodaqoh Jariyah
Perkara pertama yang disebutkan dalam hadis pertama ialah sedekah jariah iaitu sedekah yang berterusan dan berkekalan manfaatnya untuk masyarakat umum. Semasa hidup di dunia si mati melakukan amalan tertentu yang dia tetap memperolehi pahala walaupun dia telah meninggal dunia seperti mendirikan masjid, sekolah dan menggali telaga. Begitu juga amalan-amalan lain yang terus menerus mendatangkan manfaat kepada orang lain seperti membina hospital, membina jambatan, mewakafkan buku-buku agama dan sebagainya.

"Kedermawanan adalah memberi lebih banyak daripada yang kau bisa dan kebanggaan mengambil kurang dari yang engkau butuhkan"

Dua, Ilmu Yang Bermanfaat
Ilmu yang bermanfaat yang ia ajarkan kepada orang lain akan terus mengalirkan pahala baginya walaupun ia telah meninggal, sebagaimana dalam hadits di atas. Selain hadits di atas, Rasulullah juga menjelaskan:

Barangsiapa yang berdakwah kepada petunjuk (kebaikan) maka dia mendapatkan pahala seperti pahala yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah)
Beliau juga bersabda:

Sesungguhnya amalan-amalan itu dikira dengan niat dan setiap orang memperolehi apa yang dia niatkan.” (al-Bukhari, no: 1)

Dan niat itu harus ditujukan semata untuk Allah, ikhlas karena mengharapkan ridho-Nya. Ibadah tanpa keikhlasan niat maka tertolak sebagaimana bila ibadah itu tidak sejalan dengan tuntunan Rasulullah SAW. Allah Ta`ala berfirman tentang ikhlas dalam ibadah ini:
"Dan tidaklah mereka diperintah kecuali untuk beribadah kepada Allah dalam keadaan mengikhlaskan agama bagi-Nya." (Al Bayyinah : 5)

"Pertolongan yang tulus tidak akan mengharapakan imbalan kembali"

Tiga, Do'a Anak Yang Shaleh

Perkara ketiga yang disebutkan oleh hadist ialah anak si mati yang soleh yang mendo’akan untuknya. Si mati mendidik anaknya dengan didikan Islam dan akhlak mulia sehingga dia membesar dalam ketaatan kepada Allah dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Apa yang diajarkan oleh si bapak itulah yang diamalkan dan menjadi amalan si anak. Ini menyambungkan lagi suratan amalan si mati. Setiap amalan soleh yang dilakukan anak tetap dikira sebagai pahala buat ibu bapanya yang mendidiknya. Oleh karena usaha mendidik dan membesarkan anaknya, ibu bapak akan terus mendapat pahala selepas meninggal dunia. Anak tidak perlu meniatkan apa-apa pahala untuk ibu bapaknya karena amalannya itu akan dikira sebagai dalam catatannya dan tidak disyariatkan pula menghadiahkan pahala untuk si mati.

"Bermimpilah seperti jika anda akan hidup selamanya, jalani hidup seperti jika anda akan mati hari ini."

Wallahu a'lam...

sumber: media kajian agama Islam

by: tim al-fudhola gp
Pintar karena Ilmu, cerdas karena Guru
Berhatilah-hati­lah, karena IBADAH itu yang dinilai NIATNYA...!!!
Musholla Al-Fudhola Perumahan Graha Prima Tambun Bekasi







Tidak ada komentar:

Posting Komentar