Jumat, 27 Mei 2022

Nabi Ibrahim AS

Nabi Ibrahim AS merupakan salah satu Nabi yang kisahnya banyak diceritakan dalam Al-Quran. Mulai dari bagaimana Nabi Ibrahim menemukan Tuhan, melawan kedzaliman Raja Namrud, hingga kisahnya dengan kedua anaknya yakni Ismail dan Ishaq.

Nabi Ibrahim AS juga memiliki mukjizat antara lain:

- Tetap hidup meski dibakar dengan api.

Ini terjadi setelah Nabi Ibrahim menghancurkan berhala dan tak ingin mengakui Raja Namrud sebagai Tuhan. Meski dihukum dengan dibakar hidup-hidup, namun Allah membuat api tersebut dingin dan menyelamatkan Nabi Ibrahim.

- Menyaksikan burung dihidupkan kembali.

Nabi Ibrahim AS pernah meminta pada Allah SWT untuk menyaksikan bagaimana cara Allah menghidupkan kembali makhluk yang sudah mati. Maka saat itu pula Nabi melihat burung yang sudah mati bisa hidup kembali.

- Mengubah pasir menjadi makanan.

Menurut kitab "Qashash al Anbiyaa", Nabi Ibrahim pernah mengambil gudukan pasir yang kemudian berubah menjadi bahan makanan saat beliau sampai di rumah.

- Memiliki anak saat usia 99 tahun.

Nabi Ibrahim sudah lama menantikan hadirnya anak. Di usianya yang tak lagi muda, Allah menjawab segala doanya dengan kelahiran Ismail dan Ishaq. Kedua putranya juga menjadi Nabi dan menurunkan keturunan yang juga menjadi Nabi. Karena itulah, Nabi Ibrahim dijuluki sebagai Abul Anbiyaa yang berarti Bapak Para Nabi.

Nabi Ismail AS.

Nabi Ismail AS merupakan anak Nabi Ibrahim AS dan istrinya Hajar. Salah satu mukjizat Nabi Ismail pun masih bisa kita lihat hingga sekarang, yakni air zamzam.

Nabi Ismail juga sempat menerima perintah Allah untuk disembelih oleh ayahnya sendiri. Namun ketika Nabi Ibrahim menghunuskan benda tajam untuk menyembelihnya, Allah menggantikan Nabi Ismail dengan kambing.

Peristiwa itulah yang pada akhirnya menjadi awal mula qurban pada Hari Raya Idul Adha. Dari keturunan Nabi Ismail kelak lahir Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi terakhir.

Dengan berqurban wujud Ketaqwaan kepada Allah SWT

dikutip dari kajian mingguan MT al-fudhola GP jelang hari raya idul adha 1442 H.































Kajian Agama Islam (mudzakarah)

Berbuat Kebaikan Hanya Karena Allah Ta’ala

Seseorang yang melakukan ibadah dengan niat karena Allah disebut dengan perilaku ikhlas.

Orang yang ikhlas akan melakukan segala hal yang baik karena Allah dan hanya mengharap ridha dari Allah.

Seseorang yang ikhlas tidak pernah riya dalam melakukan kebaikan dan tidak pernah ujub atau sombong.

Teruslah berbuat baik, dan berusaha menjadi baik. Walaupun terkadang kebaikan kita tidak dihargai orang lain atau kita dicela karena berbuat baik, atau bahkan terkadang kebaikan kita dibalas dengan kejahatan, Teruslah berbuat baik, dan berusaha menjadi baik disisi Allah Ta'aala. Karena jika kita ikhlas karena Allah dalam berbuat baik, maka pada hakikatnya kita berbuat baik untuk diri kita sendiri, bukan untuk orang lain, dan kebaikan yang kita lakukan akan kembali kepada kita sendiri, bukan kepada orang lain.

Sebagaimana firman Allah:

إِنۡ أَحۡسَنتُمۡ أَحۡسَنتُمۡ لِأَنفُسِكُمۡۖ وَإِنۡ أَسَأۡتُمۡ فَلَهَاۚ

In ahsantum ahsantum li anfusikum wa in asa'tum falaha

(terjemah)

"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri...." [Surat Al-Isra', Ayat 7]

ditulis kutipan dari kultum shalat tarawih musholla al-fudhola ramadhan 1443 H.

Pintar karena Ilmu, cerdas karena Guru
Berhatilah-hati­lah, karena IBADAH itu yang dinilai NIATNYA...!!!
Musholla Al-Fudhola Perumahan Graha Prima Tambun Bekasi